Sabtu, 11 Mei 2013

Kota/Kabupaten Sidoarjo

Jelajah Nol Kilometer Sidoarjo

Hari ini Sabtu 11 Mei 2013 kebetulan hari liburku dari rutinitas pekerjaan sehari-hari. Aku mencoba mewujudkan angan-anganku yg terpendam lama yaitu menjelajahi kawasan/patok nol kilometer setiap kota/kabupaten. Mengapa hal ini menarik bagiku, karena pada umumnya patok nol kilometer berhubungan dengan sejarah awal berdirinya suatu kota atau penanda dimulainya pengukuran jarak kota tersebut terhadap kota-kota lainnya. Nah, sebagai seorang peminat sejarah dan penggemar kegiatan traveling/penjelajahan, maka menurutku sudah saatnya ide memetakan/mencari/menjelajah patok nol kilometer ini untuk segera dieksekusi.
Sebagai destinasi pertama, aku memulai penjelajahan ini dengan mencari patok nol kilometer kota/kabupaten Sidoarjo yg menjadi tempat tinggalku saat ini. Kota Sidoarjo terletak di selatan atau berbatasan langsung dengan kota Surabaya. Sebenarnya sebelum pelaksanaan eksekusi ini aku sudah mengetahui letak patok nol kilometer tersebut sehingga bisa langsung menuju lokasinya tanpa kesulitan. Untuk itu aku sudah mempersiapkan dari rumah gadget-gadget yang akan berguna untuk mengabadikan patok tersebut, antara lain sepeda lipat sebagai sarana transportasi, kamera saku untuk mengambil gambar, dan sebuah ponsel pintar dengan fitur GPS-nya untuk mengetahui koordinat suatu tempat dan sekaligus untuk mencatat hal-hal penting lainnya (sebagai pengganti buku catatan dan alat tulis). 
Pukul 06.45 WIB kukayuh sepeda lipatku dengan kecepatan sedang dari rumahku di kawasan Candi menuju kota. Sekitar 20 menit bersepeda, aku sudah tiba di lokasi patok nol kilometer kota/kabupaten Sidoarjo. 

Patok Nol Kilometer kota Sidoarjo 

Patok Nol Kilometer Sidoarjo

Patok ini terletak persis di pinggir jalan raya utama yang menghubungkan kota Surabaya, Sidoarjo, dan kota-kota lainnya di wilayah selatan seperti Malang dan wilayah timur seperti Pasuruan sampai Banyuwangi. Patok berwarna abu-abu setinggi kurang lebih 70 cm ini bertuliskan S.BAYA 23 (Surabaya 23 km), SIDOH 0 (Sidoarjo 0 km), GM.POL 11 (Gempol 11 km), terletak di depan pagar pembatas kantor BPR Delta Arta ( Jl. A. Yani no. 16) dan kantor Plasa Telkom. 


Jalan A. Yani kota Sidoarjo

Patok Nol Kilometer kota Sidoarjo

Di seberang jalan terdapat beberapa kantor bank swasta. Patok ini berjarak sekitar 250 meter di sebelah selatan alun-alun kota Sidoarjo. Tidak ada hal yg istimewa dengan patok ini, sama seperti patok-patok lainnya di pinggir jalan. Setelah selesai mengabadikan dengan kamera, aku mengambil ponsel pintar dan mengaktifkan fitur GPS. Dari hasil pembacaan GPS, patok ini terletak di koordinat 112º 43’ 05,7” Bujur Timur, 7º 26’ 57,6” Lintang Selatan, ketinggian 63 mdpl (akurasi pembacaan lokasi 2 m).


Posisi patok nol kilometer

Setelah puas mengamati dan memetakan patok nol kilometer, aku bergeser ke utara atau menuju alun-alun kota. Pada hari Minggu, jalan di kawasan alun-alun menjadi lokasi pelaksanaan Car Free Day (CFD). Alun-alun ini sekarang terlihat cukup rapi, asri dan hijau oleh taman dan pepohonan yg tertata rapi. 
Taman di alun-alun kota Sidoarjo

Alun-alun kota Sidoarjo

Alun-alun kota Sidoarjo

Dulu, kawasan alun-alun ini dipenuhi pedagang kaki lima, lalu pada tahun 2011 para pedagang tersebut dipindahkan ke kawasan GOR. Di sisi utara alun-alun ada semacam gazebo dimana aku dan teman-teman komunitas Bike To Work biasa berkumpul. 


Pendopo Kabupaten Sidoarjo
Di seberang jalan terdapat pendopo Delta Wibawa Kabupaten Sidoarjo dengan arsitektur joglo-nya. Di tengah alun-alun terdapat sebuah tugu dengan nama Monumen Sidoarjo yg diresmikan oleh mantan Gubernur Jawa Timur Soelarso pada tahun 1990. 

Sisi barat alun-alun Sidoarjo

Masjid Agung Sidoarjo 

Di sisi barat alun-alun terdapat Masjid Agung Sidoarjo yang cukup megah, diapit kantor DPRD Kabupaten Sidoarjo dan Lapas Sidoarjo. Di sisi selatan alun-alun terdapat kantor Bupati Sidoarjo, sedangkan di sisi timur terdapat kantor bank dan sebuah parpol. Tiap hari Minggu pagi saat pelaksanaan CFD, warga Sidoarjo sangat antusias dengan beragam aktivitas, seperti senam, bersepeda atau sekedar jalan-jalan santai bersama keluarga.
Inilah sekelumit cerita pertamaku menjelajah kawasan nol kilometer kota/kabupaten Sidoarjo. Tunggu cerita penjelajahan selanjutnya.